VALLEY AIR – Terkadang pelajaran berat tidak serta merta terlupakan, seperti pada Selasa malam, 8 Oktober lalu, empat remaja ditangkap Departemen Kepolisian Lembah Air karena mencuri papan tanda politik di halaman kota.
Kepala Polisi Water Valley Jason Mangrum melaporkan para remaja tersebut, yang berusia 13 hingga 17 tahun, akan menghadapi tuduhan pencurian kecil-kecilan dan pelanggaran di pengadilan remaja. Dia juga mengatakan reaksi mereka terhadap penangkapan mungkin menunjukkan pelajaran hidup yang baik.
“Mereka mempertanggungjawabkan perbuatannya, berterus terang atas apa yang terjadi dan meminta maaf kepada warga yang dicuri,” lapor Mangrum. “Dalam hal ini, penegak hukum, masyarakat, dan generasi muda bisa bersatu untuk membantu mencapai hasil positif dari peristiwa negatif.”
Mangrum melaporkan bahwa departemennya menerima panggilan 911 sebelum jam 10 malam pada tanggal 8 Oktober, yang memberi tahu polisi tentang tanda yang dicuri. Menemukan sekelompok orang ini.
“Polisi menghubungi remaja yang mengemudikan truk curian tersebut dan dia setuju untuk datang ke kantor polisi,” kata Mangrum.
Kepala polisi juga mencatat bahwa ketika para remaja tersebut diarahkan untuk datang ke departemen, mereka tidak berusaha membuang barang bukti dari bagian belakang truk.
“Mereka sangat kooperatif sejak awal,” Mangrum menegaskan.
Salah satu pelapor yang terlibat mengatakan kepada Herald bahwa seminggu setelah kejadian tersebut, remaja tertua dalam kelompok tersebut kembali ke rumah dan meminta maaf untuk kedua kalinya.
“Dia menatap mata saya seperti seorang laki-laki dan saya merasa dia menunjukkan kedewasaan. Saya bangga dengan pemuda itu karena telah melangkah maju dan mengambil tanggung jawab,” tambah pengadu.
Mangrum mencatat bahwa hakim pengadilan anak pada akhirnya akan menentukan hukumannya, yang dapat mencakup masa percobaan atau pengabdian masyarakat.
“Tetapi saya yakin hakim akan mempertimbangkan seluruh detail kasus ini sebelum mengambil keputusan,” tambah Mangrum.
Kepala desa mengatakan ini adalah kejadian kedua di kota itu terkait dengan pemilihan presiden mendatang. Pada tanggal 1 Oktober, polisi menerima telepon bahwa pesan politik yang dilukis di Jalan Wagner berisi konten vulgar. Kepala Departemen Jalanan Michael Scroggins melukis huruf oranye di jalan, kata Mangrum. Penanggung jawab juga mengatakan, petunjuknya sedikit dan tersangka belum teridentifikasi.
“Seseorang menulis dengan sangat baik dalam kaleng semprot, dan huruf-hurufnya sempurna,” kata Mangrum. “Tetapi ini mungkin satu-satunya petunjuk yang kita miliki.”
Penanggung jawab meminta warga menyampaikan pendapat politiknya sesuai dengan undang-undang.
“Kami memahami pandangan politik yang berbeda, dan syukurlah negara besar ini memberi kami kesempatan untuk mengekspresikan pandangan kami tanpa harus melakukan vandalisme atau pencurian,” kata Mangrum.